Tuesday, March 04, 2008

Berani Menulis Artikel

Buku ini ditulis oleh Wahyu Wibowo, seorang penulis yang selama ini berkubang di dalam dunia jurnalistik, pendidikan, dan budaya.
Ada beberapa alasan, mengapa saya perlu memiliki buku ini. Pertama, saya masih sulit membedakan pengertian antara: artikel, esai dan features. Kedua, ada sebagian tulisan yang saya kirim ke media cetak, ditolak oleh dengan alasan yang halus, seperti: kesulitan ruang pemuatan. Ketiga, ingin mengetahui bagaimana struktur organisasi tulis menulis yang benar. Dijelaskan oleh penulis tersebut, bahwa: Esai adalah suatu bentuk pengucapan jiwa yang bahan bakunya dari berbagai macam literatur yang tersusun secara bebas, tanpa sistematik. Sehingga dari tulisan tersebut kita ketahui pendapat dan pendirian cita-cita dan harapan si penulis terhadap pokok persoalan yang dibahas. Esai yang baik adalah orang yang berpikiran kritis, berwawasan luas, trampil menulis, dan memiliki tingkat kematangan emosi yang terjaga.
Features, banyak pakar mendefinisikan bahwa features adalah karangan prosa berbentuk ringkas padat yang disajikan secara naratif dan sarat mengandung human interest. Definisi ini menurut sipenulisanya tidak tuntas, sehingga saat ini kita masih tidak mampu membedakan antara esai dengan features.
Artikel, struktur penulisannya hampir sama dengan esai. Perbedaannya hanya terletak pada tujuan penulisan. Esai lebih menonjolkan persuasifnya, mempengaruhi. Artikel ini lebih kepada eksposisinya.

Bagi penulis artikel, dituntut kesabaran untuk menanti giliran pemuatan. Itupun jika dimuat. Karena keterbatasan halaman, seringkali artikel itu justru tidak dimuat. Ada beberapa saran jika hendak artikel itu dimuat, yaitu: artikel harus benar-benar menarik, baik dari sudut pandang redaktur maupun aktualitas, faktualitas dan gaya penyajian.

Struktur organisasi tulis menulis
Struktur, yaitu cara membangun sesuatu, yaitu: merujuk pada topik, tema dan judul. Topik, hendaknya bermanfaat dan layak dibahas (hlm 81-82). Bermanfaat bearti memberi sumbangan pada ilmu dan profesi kita. Layak dibahas, karena memerlukan pembahasan sesuai bidang yang kita tekuni. Menarik menurut kita. Topik yang menarik perhatian otomatis akan meningkatkan kegairahan dalam menulis. Kita kenal dengan baik. Artinya, masih berada di sekitar pengalaman kita / pengetahuan. Jangan terlalu baru. Ini akan mengakibatkan bahan pendukung sulit dicari. Jika dipaksakan akan berkutat pada subyektifitas belaka.
Judul, penting setelah proses penulisan rampung. Judul, hendaknya ringkas padat, kreatif, dan berkonotasi positif. Judul harus mampu mencuri pandang pembaca, seperti: membandingkan dengan judul karya sastra; mencerminkan topik tulisan dan mudah diingat; mudah dibaca dan diucapkan; tidak kemaruk terhadap penggunaan bahasa asing; dapat diterima secara umum; dan harus berbentuk frasa, bukan bentuk kalimat.

Struktur Artikel (dibahas di halaman 115-125)
Secara teori dibagi atas teras (lead), tubuh (body), dan penutup (ending).
Teras, diletakan pada awal wacana, yaitu sebagai pengantar gagasan atau sebagai intro untuk menata pikiran pembaca guna mengetahui isi jurnalistis seutuhnya. Teras umumnya ditulis dengan model-model: kesatuan, pertanyaan, kutipan langsung, deskriptif ucapan, kondang, menuding, sapaan parodi, figuratif, literer, penggoda, ringkasan, stakato, dialog, kumulatif, kontras, dan epigram.
Body, jangan memasukan semua hal yang kita ketahui, apalagi terkesan menggurui, mengingat panjang artikel hanya 7 halaman A4. Kita mengembangkan alinea tubuh, yaitu: Menggunakan model spiral; model rekatan; model blok; tematik; dan kronologis.
Ending, dalam menutup tulisan agar mengesankan pembaca, jangan berpanjang lebar. Sekaligus memberi kesimpulan akhir. Kiat menutup alinea: Model simpulan; model menggantung; model ringkasan.

Data Buku :
Judul : Berani Menulis Artikel
Penerbit : Jakarta, Gramedia
Tahun: 2007
Tebal: 220 hlm

No comments: