Tuesday, July 01, 2008

Jejak Sang Petualang


Buku ini saya beli, ketika mengunjungi Book Fair yang sedang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, dari tanggal 28 Juni 6 Juli 2008. Buku ini memang salah satu target yang pencarian, karena Agustus mendatang kalau jadi, rencananya saya mau mendaki Gunung Gede-Pangrango.

Ada beberapa alasan, kenapa orang suka untuk mendaki, diantaranya: Penelitian ilmiah seperti Biologi; Minat khusus, seperti lintas gunung, latihan survival, dan buka jalur; Amatir, penikmat alam, rekreasi, dan melatih mental fisik. Dari ketiganya itu, bagi saya pribadi termasuk pada rekreasi saja.

Untuk keperluan tersebut, perlu dipersiapkan mental, fisik dan data-data pendukung. Buku ini adalah salah satu guide untuk menunjang rencana tersebut. Di dalamnya menceritakan pengalaman penulisnya dalam melakukan pendakian ke beberapa gunung di Indonesia. Dijelaskan juga pada buku ini mengenai bagaimana cara-cara melakukan pendakian yang aman dan menyenangkan. Informasi lain yang juga dijelaskan adalah: waktu tempuh perjalanan, waktu tempuh pendakian, serta data-data pendukung lainnya, seperti: kondisi flora-fauna, sejarah, vulkanologi, dan obyek menarik lainnya.

Ada 27 gunung yang pernah didaki oleh penulis yang diceritakan oleh penulisnya, di antaranya yaitu: Taman Nasional Gunung Leseur, Gunung Sinabung, Gunung Sibayak, Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh, Gunung Dempo, Gunung Salak, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Gunung Ciremai, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Marapi, Gunung Merbabu, Gunung Lawu, Gunung Arjuna dan Welirang, Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru, Gunung Argopuro, Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Agung, Taman Nasional Rinjani, Gunung Tambora, Gunung Latimojong, Gunung Lampobatang dan Bawakaraeng, dan Gunung Kinabalu.

Beberapa penyakit yang sering menerpa pendaki gunung, di antaranya: Hypothermia dan Hipoksia. Hypothermia di sebabkan oleh menurunnya suhu tubuh secara drastis sehingga korban mengalami halusinasi. Tanda penyakit ini adalah, korban membuka baju, berbicara melantur, seperti orang tidak waras. Sedangkan Hipoksia disebabkan kurangnya jumlah oksigen di dalam otak karena faktor ketinggian. Ditandai dengan pusing, mual, nafas sesak, tidak nafsu makan, kedinginan, badan lemas, dan jantung berdebar kencang.

Data buku:
Judul: Jejak Sang Petualang
Penulis: Harry Wijaya dan Christian Wijaya
Penerbit: Andi Yogyakarta, 2005

Monday, March 24, 2008

Tinggalkan auto, gunakan cara-cara manual


Menggunakan camera dengan fitur auto nampak memudahkan, sehingga banyak pengguna (paling tidak saya), malas mempelajari lebih dalam camera tersebut. Padahal semua orang bisa menggunakan teknologi ini dengan mudah, sehingga menghasilkan kualitas foto yang baik. Menurut saya perlu dipelajari fitur-fitur lainnya, termasuk teknik fotografi. Menurut saya buku "123 Klik ! Petunjuk Memotret Kreatif untuk Pemula" cocok untuk keperluan yang ingin mempelajari fotografi. Wajib dimiliki oleh para newbi dibidang fotografi.

Seperti dalam kata pengantarnya, bahwa daya tarik foto diperoleh dari gabungan antara teknologi perlatan fotografi plus objek pemotretan dan ketrampilan memotret. Kenapa saya tulis diblog ini? Ya, sekalian belajar dan mencoba mempraktikan dan mengingat sambil menuliskannya. Setelah membaca buku ini, dijamin pembaca "yang hobby jeprat-jepret" akan malu sendiri dengan cara-cara memotret konvensional yang selama ini dilakukan. Paling tidak, ini lah pengalaman saya.

Memotret tidak asal "ngejepret", untuk menghasilkan foto yang baik ada beberapa hal yang perlu dipahami baik teknik maupun seni fotografi. Camera yang saya gunakan adalah Canon SLR 350D, tetapi saya selalu menggunakan Auto (he... he... he ... memalukan!). Itupun hasilnya kurang bagus. Metode auto, ternyata ada kelemahannya, yaitu: Tidak boleh memotret pada objek kurang dari 1 meter; posisi objek pemotretan harus berada di tengah jendela bidik; Bila ada 2 objek fokuskan pada salah satu objek (hlm 15).

Camera yang saya gunakan termasuk jenis SLR (Single Lens Reflex), istilah ini merujuk kepada cara kerja camera di mana pembidikan dilakukan secara horisontal dan berpandangan langsung dengan lensa utama.

Ada beberapa jenis lensa, di antaranya: Lensa standar (50 mm), lensa ini menunjukan objek yang ukuran pembesarannya sesuai penglihatan kita; lensa sudut lebar, dapat menjangkau objek lebih lebar, cocok untuk memotret panorama; Lensa tele (kebalikan dari lensa lebar), lensa ini cocok untuk pemotretan profil, mengaburkan lingkungan di sekitarnya. Ada beberapa ukuran, yaitu 85 mm, 135 mm, 180 mm, 300 mm dan 400 mm; Lensa Zoom, merupakan gabungan ketiga jenis lensa dengan ukuran-ukuran 35-70 mm, 80 - 200 mm, 135 - 200 mm; Lensa makro, digunakan untuk memotret benda-benda kecil, ukuran ada yang 55 mm, 60 mm.

Teknik Memotret (hlm 33)
Adalah memadukan keadaan pencahayaan, kecepatan rana, dan bukaan difragma. Bukaan diafragma adalah alat pengatur cahaya yang masuk ke dalam lensa. Memotret pemandangan, diafragma besar. Bila kondisi cahaya cukup, bukaan diafragma besar. Kecepatan rana adalah kecepatan pengaturan dalam menerima pencahayaan objek. Semakin cepat rana membuka dan menutup semakin sedikit cahaya yang masuk.

Lampu Blitz (hlm 41)
Beberapa hal yang perlu diingat, bahwa semakin besar kekuatan blitz, semakin jauh kemampuannya untuk menerangi objek. Efek lampu kilat ditentukan oleh jarak pemotret dengan objek. Semakin jauh, semakin sedikit cahaya menerangi objek. Kecepatan lampu, juga dapat menghentikan objek yang bergerak, gunakan kecepatan rana tinggi. Memotret dengan jarak yang sangat dekat, akan menjauhkan objek dari latar belakang dan berwarna gelap, sebab lampu kilat akan jatuh tepat pada objek yang terdekat. Penggunaan lampu blitz, pada kondisi mendung atau terhalang matahari akan membantu menghilangkan kerutan pada wajah dan bayangan.
Gunakan teknik bounce (hlm 46), yaitu untuk memantulkan cahaya lampu kilat ke arah langit-langit atau dinding, sehingga menhindarkan efek refleksi pada wajah.

Semoga saja, setelah membaca buku ini, teknik memotret, saya yang newbi ini bisa menjadi lebih baik lagi.

Data buku:
Judul Buku: 123, Klik! Petunjuk Memotret Kreatif untuk Pemula
Penulis: Dini Yozardi dan Itta Wijono
Penerbit: Gramedia

Tuesday, March 04, 2008

Berani Menulis Artikel

Buku ini ditulis oleh Wahyu Wibowo, seorang penulis yang selama ini berkubang di dalam dunia jurnalistik, pendidikan, dan budaya.
Ada beberapa alasan, mengapa saya perlu memiliki buku ini. Pertama, saya masih sulit membedakan pengertian antara: artikel, esai dan features. Kedua, ada sebagian tulisan yang saya kirim ke media cetak, ditolak oleh dengan alasan yang halus, seperti: kesulitan ruang pemuatan. Ketiga, ingin mengetahui bagaimana struktur organisasi tulis menulis yang benar. Dijelaskan oleh penulis tersebut, bahwa: Esai adalah suatu bentuk pengucapan jiwa yang bahan bakunya dari berbagai macam literatur yang tersusun secara bebas, tanpa sistematik. Sehingga dari tulisan tersebut kita ketahui pendapat dan pendirian cita-cita dan harapan si penulis terhadap pokok persoalan yang dibahas. Esai yang baik adalah orang yang berpikiran kritis, berwawasan luas, trampil menulis, dan memiliki tingkat kematangan emosi yang terjaga.
Features, banyak pakar mendefinisikan bahwa features adalah karangan prosa berbentuk ringkas padat yang disajikan secara naratif dan sarat mengandung human interest. Definisi ini menurut sipenulisanya tidak tuntas, sehingga saat ini kita masih tidak mampu membedakan antara esai dengan features.
Artikel, struktur penulisannya hampir sama dengan esai. Perbedaannya hanya terletak pada tujuan penulisan. Esai lebih menonjolkan persuasifnya, mempengaruhi. Artikel ini lebih kepada eksposisinya.

Bagi penulis artikel, dituntut kesabaran untuk menanti giliran pemuatan. Itupun jika dimuat. Karena keterbatasan halaman, seringkali artikel itu justru tidak dimuat. Ada beberapa saran jika hendak artikel itu dimuat, yaitu: artikel harus benar-benar menarik, baik dari sudut pandang redaktur maupun aktualitas, faktualitas dan gaya penyajian.

Struktur organisasi tulis menulis
Struktur, yaitu cara membangun sesuatu, yaitu: merujuk pada topik, tema dan judul. Topik, hendaknya bermanfaat dan layak dibahas (hlm 81-82). Bermanfaat bearti memberi sumbangan pada ilmu dan profesi kita. Layak dibahas, karena memerlukan pembahasan sesuai bidang yang kita tekuni. Menarik menurut kita. Topik yang menarik perhatian otomatis akan meningkatkan kegairahan dalam menulis. Kita kenal dengan baik. Artinya, masih berada di sekitar pengalaman kita / pengetahuan. Jangan terlalu baru. Ini akan mengakibatkan bahan pendukung sulit dicari. Jika dipaksakan akan berkutat pada subyektifitas belaka.
Judul, penting setelah proses penulisan rampung. Judul, hendaknya ringkas padat, kreatif, dan berkonotasi positif. Judul harus mampu mencuri pandang pembaca, seperti: membandingkan dengan judul karya sastra; mencerminkan topik tulisan dan mudah diingat; mudah dibaca dan diucapkan; tidak kemaruk terhadap penggunaan bahasa asing; dapat diterima secara umum; dan harus berbentuk frasa, bukan bentuk kalimat.

Struktur Artikel (dibahas di halaman 115-125)
Secara teori dibagi atas teras (lead), tubuh (body), dan penutup (ending).
Teras, diletakan pada awal wacana, yaitu sebagai pengantar gagasan atau sebagai intro untuk menata pikiran pembaca guna mengetahui isi jurnalistis seutuhnya. Teras umumnya ditulis dengan model-model: kesatuan, pertanyaan, kutipan langsung, deskriptif ucapan, kondang, menuding, sapaan parodi, figuratif, literer, penggoda, ringkasan, stakato, dialog, kumulatif, kontras, dan epigram.
Body, jangan memasukan semua hal yang kita ketahui, apalagi terkesan menggurui, mengingat panjang artikel hanya 7 halaman A4. Kita mengembangkan alinea tubuh, yaitu: Menggunakan model spiral; model rekatan; model blok; tematik; dan kronologis.
Ending, dalam menutup tulisan agar mengesankan pembaca, jangan berpanjang lebar. Sekaligus memberi kesimpulan akhir. Kiat menutup alinea: Model simpulan; model menggantung; model ringkasan.

Data Buku :
Judul : Berani Menulis Artikel
Penerbit : Jakarta, Gramedia
Tahun: 2007
Tebal: 220 hlm

Sunday, March 02, 2008

Awal Bulan, Belanja Buku ...

Kemarin (2/3) ada 2 tempat penjual buku yang saya kunjungi, Loakan di Senen dan Gramedia Matraman. Beberapa buku yang saya beli di Gramedia di antaranya adalah : Maya Misteri Dunia dan Cinta (baru kali nih, belanja buku Novel lagi), Menjadi Dokter Virus Komputer, Mereparasi Windows XP, dan CD Tutorial Open Office dari Bamboomedia. Sedangkan di Loakan Senen, di antaranya adalah: Penelitian Ilmiah Remaja 1& 2; Membangun Teknopreneur: Menyongsong Gelombang Baru Bisnis Teknologi.
Saya juga sempat mengintip penjulan buku "Top Ten Books" di Toko Buku Gramedia Matraman, seperti di gambar atas. Rangking pertama adalah: bukunya Harry Potter (saya lupa judulnya, maklum bukan penggemar) dan kedua, Laskar Pelangi.

Wednesday, February 27, 2008

Pagi ini terima NGI

Pagi tadi, saya menerima National Geographic edisi Maret. Saya cari-cari tulisan saya mengenai Firaun Hitam di forum, koq tidak ada ya? Padahal sesuai penjelasan dari Sdr. Bayu, dari NG katanya akan dimuat ... he he. Ya sudah tidak masalah, mulai bulan depan berhenti aja berlangganan dan berhenti jadi anggota NGI ... ha ha ha... gak denk...
Tidak biasanya, edisi kali ini NG menulis tentang Indonesia banget ... saat ini masih belum ada waktu untuk baca, mungkin besok baru sempat dan akan langsung diposting.

Monday, February 18, 2008

Kiriman Majalah dari seorang kawan

Pagi ini, saya mendapatkan kiriman beberapa majalah dari seorang kawan, Pak Sitor namanya. Total ada 6 majalah, yaitu : Angkasa edisi Febuari 2008, Winning eleven Vol 06, Sir Alex Ferguson The Boss of Old Trafford (Soccer series), Majalah Angkasa edisi khusus The Big Birds of Its Time, Hai edisi 21-27 Januari 2008, dan Hotgame edisi 216. Jenis-jenis majalah ini belum pernah saya lihat sebelumnya, kecuali untuk majalah Angkasa, beberapa edisi sebelumnya pernah saya baca.
Terima kasih Pak! Semoga bulan depan, bisa kirim lagi ... he... he... he ...

Sunday, February 17, 2008

Menjadi eksist dengan menulis

Banyak cara agar kita menjadi eksist. Salah satunya adalah dengan menulis. Lewat permainan dan pemilihan kata yang tepat, kita akan memecahkan lautan kreatifitas yang membeku dalam diri kita. Banyak bahan untuk ditulis yang tersedia bersumber dari dalam diri kita, mata, telinga, hidung, atau lidah.
Itu adalah salah satu pesan yang saya tangkap dari buku "Jurnalistik Tujuh Menit, Jalan Pintas Menjadi Wartawan dan Penulis Lepas", yang dapat menginspirasi, agar tetap menulis dan menulis. Walaupun bukan wartawan maupun penulis lepas, saya hanyalah seorang blogger dan saya perlu memiliki buku tersebut. Alasannya? postingan saya di beberapa blog masih terasa garing (emangnya kacang?!) . Alias tidak bermutu, kurang mendalam, sehingga tidak enak untuk dibaca. Berharap melalui buku ini diperoleh pencerahan, bagaimana sebaiknya menulis itu. Meskipun buku ini lebih mengarah ke jusnalisme non blog. Tetapi ada beberapa hal yang bisa diadaptasi sesuai dengan keperluan penulisan di blog, karena menurut saya intinya tidak jauh berbeda.
Hal yang menarik dari buku tersebut, ternyata tidak semua wartawan bisa menulis. Lho koq ? karena hasil liputsan terkadang hanya berupa data saja, yang belum diolah. Bahasanya kacau, strukturnya jungkir balik, tidak ada latar belakang, dan yang lebih parah lagi tidak diketahui maunya apa dari tulisan tersebut.

Buku ini mengajak pembacanya, untuk menulis dengan struktur, wawasan dan kedalaman. Menurut penulis, bahwa menulis itu gampang, kalau pikiran terang, penuh minat dan semangat, apapun motifnya. Menulis harus dilandasai etika, dan jangan menulis sesuatu yang tabu. Dalam ilmu menulis, tidak ada kelas.

Jurnalistik Tujuh Menit, hanyalah sebuah nama saja, karena materinya sendiri ternyata cukup banyak, sehingga tidak mungkin jika hanya tujuh menit saja. Buku ini juga dilengkapi : kode etik jurnalistik, kode etik perusahaan pers, kode etik periklanan, sepuluh pedoman penulisan teras berita, sepuluh pedoman pemakaian bahasa dalam pers, pedoman dasar menulis berita, review dan kritik, dsb.

Data Buku :
Judul : Jurnalistik Tujuh Menit, Jalan Pintas Menjadi Wartawan dan Penulis Lepas
Penulis : Martin Moentadhim S.M.
Penerbit : CV. Andi Offset, Yogyakarta, 2006

Wednesday, February 13, 2008

Kisah Alkitab untuk Anak

Saya memang agak kesulitan jika harus menceritakan tentang Alkitab untuk anak-anak. Memalukan. Masalahnya, terkadang saya tidak punya ide, apa yang harus dijelaskan, mulai dari mana, dan apa yang akan dijelaskan. Dan cara saya menjelaskan juga mungkin tidak menarik bagi anak-anak. Hingga suatu saat ketika ke Toko Buku Gramedia, saya menemukan buku, yang menurut saya cukup menarik. Sepertinya anak-anak pun suka, bahkan anak-anak saya sendiri yang meminta untuk dibelikan buku tersebut.
Cukup mahal, tetapi saya pikir sesuai lah dengan ketebalan dan desain buku tersebut.
Paling tidak, dengan buku ini dapat menjadi pegangan untuk saya dalam memulai cerita kepada anak-anak. Setiap hari mereka suka membacanya dan saya hanya tinggal membimbingnya saja. Walaupun cukup tebal untuk ukuran anak-anak, tetapi buku ini dibuat dengan desain yang menarik. Setiap halaman selalui dihiasi dengan gambar-gambar ilustrasi yang menarik dengan tata letak yang indah. Anak-anak suka banget, bahkan selalu dibawa kalau hendak bepergian. Tidak heran jika buku ini menjadi pemenang CBC Children's Book of the Year Award.

Buku ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu, Perjanjian Lama yang terdiri dari 139 judul yang diawali dengan Kisah Penciptaan dan diakhiri dengan kisah Raja yang Dijanjikan. Dan Perjanjian Baru yang terdiri dari 111 kisah, yang diawali kisah Doa Zakaria dan diakhiri Langit dan Bumi yang Baru.

Sepertinya, baru kali postingan saya, rasa iklan??? Tetapi memang bagus koq!

Data Buku :
Ditulis oleh : Murray Watts
Penerbit : Erlangga, Jakarta, 2003
Tebal : 352 halaman
Jenis : Buku Agama

Friday, February 08, 2008

Sansevieria, tanaman penghisap polutan


Buku ini saya peroleh ketika mengikuti sebuah acara InfoKomputer Forum 8 di hotel Shangrilla beberapa waktu yang lalu.

Sebelumnya tanaman ini pernah marak sekitar tahun 2004-2005. Bagaikan sebuah siklus, kini trend itu mencuat lagi. Beberapa sansevieria eksklusif di antaranya gold flame, suffruicosa, masoniasa, dan caulescen sangat diminati. Tanaman yang juga dikenal dengan nama lidah mertua ini oleh petani di Jawa Tengah sudah diekspor ke Belanda dengan harga Rp 1.000 per pohon yang masih berukuran kecil. Keistimewaan lain tanaman ini adalah kemampuannya yang sangat besar dalam menyerap polutan. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian badan tenaga antariksa Amerika, NASA. Sehingga tidak mengherankan jika disetiap ruang keluarga di Jepang maupun Korea selalu terdapat tanaman ini.

Namun demikian, ada alasan lain yang membuat para penggemar tanaman hias ini mengoleksi jenis tanaman yang termasuk sukulen ini, yaitu kemampuanya untuk menghasilkan variasi jenis-jenis baru, mutasi. Variasi hasil mutasi ini dapat dimunculkan melalui berbagai macam perbanyakan stek daun. Variasi ini lah yang akhirnya menjadi daya tarik dan tantangan sendiri untuk menciptakan jenis-jenis baru.

Buku ini ditulis oleh Ir. Eddy Triharyanto, M.P., seorang dosen budidaya tanaman hias di UNS yang juga pengelola sebuah nursery dan Ir.Joko Sutrisno,M.P., yang saat ini sedang menempuh studi S3 di Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, IPB. Pembahasan buku ini meliputi :
Penjelasan jenis-jenis sansevieria, biologi tanaman dan teknik budidayanya, dan aneka penyakit yang sering menyerang tanaman ini. Buku ini juga menjelaskan mengenai cara-cara perbanyakan, baik melalui generatif maupun stek daun. Juga penjelasan secara step by step mengenai perbanyakan yang dilakukan melalui teknik kultur jaringan.

Pada bagian akhir, untuk meningkatkan nilai tambah pada tanaman ini, dijelaskan juga cara-cara merangkai sansevieria yang indah dan eksotik. Buku ini juga menjelaskan cara-cara pemeliharaan tanaman melalui media hidroponik, yang disertai juga analisa usahanya.

Data buku :
Judul : Sansevieria
Penulis : Ir. Eddy Triharyanto,M.P. dan Ir. Joko Sutrisno, M.P
Penerbit : PT. Prima Infosarada Media, Agustus 2007
Tebal : 64 hlm
Jenis : buku tanaman

Thursday, January 31, 2008

Ikut seminar gratis, dapat hadiah pula

Kemarin, atas undangan InfoKomputer saya berkesempatan mengikuti InfoKomputer Forum 08 yang mengambil tema : Guide to ICT Megatrend di Hotel Shangri-La.
Dan tidak diduga ternyata saya mendapatkan doorprize.
Sudah ikut seminar gratis, dapat hadiah pula. Bolehlah InfoKomputer ...
Setelah dibuka ternyata sebuah tas yang berisi sejumlah buku, total sebanyak 12 judul, yaitu :

Wireless Hacking di Windows dan Teknik Pengamanannya
Windows Server 2008 Panduan Praktis untuk Administrator
Linux Wireles Hacking Panduan Mudah dan Praktis
26 Kreasi Kertas Logam
Serial Rumah : Interior Ruang Makan
Serial Rumah : 10 Inspirasi Desain Rumah Usaha
Serial Rumah : Bingkai Percantik Ruang
Serial Rumah : Rotan dan Material Unik
Serial Rumah : Solusi RUmah Anda, Masalah pada dinding, Plafon, Atap
Serial Taman : Sansevieria
Serial Taman : Taman Air dan
Almanak Feng Shui

Satu persatu, nanti akan saya baca dan posting

Sunday, January 27, 2008

Keanakaragaman Kupu-kupu di Dunia

Buku ini saya beli di Gramedia Matraman beberapa waktu yang lalu. Kebetulan saat itu sedang ada discount sebesar 30 persen yang bertepatan dengan pembukaan perluasan gedung tersebut, sekaligus memposisikan diri sebagai toko buku terbesar se Asia Tenggara. Baru dibaca sekarang, sibuk banget soalnya.

The complete encyclopedia of butterflies adalah sebuah buku ensiklopedia yang menjelaskan seluruh aspek siklus kehidupan kupu-kupu termasuk metamorfosis dari telur, ulat, pupa hingga kupu-kupu dewasa.

Buku yang ditulis oleh seorang ahli Biologi lulusan Universitas Groningen ini menjelaskan tidak kurang dari 400 jenis kupu-kupu yang terbagi ke dalam 7 famili. Buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam mengidentifikasi kupu-kupu.

Data buku :
Judul : The Complete Encyclopedia of Butterflies
Penulis : Wijbren Landman
Penerbit : Rebo Publisher, Netherlands 2005
Tebal : 272 halaman

Friday, January 25, 2008

Keanekaragaman Hayati Kupu-kupu di Unila

Buku ini adalah kiriman dari seorang kawan yang saya temui ketika saya berkunjung ke Taman Kupu-Kupu Gita Persada Bandar Lampung beberapa waktu yang lalu. Namanya adalah Martin, belakangan diketahui bahwa dia adalah anak dari salah satu pakar Kupu-Kupu di Indonesia, Dr. Herawati Soekardi. Saya sendiri adalah penggemar makhluk kecil yang lucu dan bersayap warna-warni ini. Sebetulnya ada 2 buah buku yang dikirim, lainnya adalah : Kehidupan Burung di Kampus Unila.

Rupanya kampus Unila saat ini sedang giat mewujudkan sebuah Green Campus, dengan menyelaraskan flora, fauna, warga dengan civitas akademika. Sebuah upaya kecil yang nampaknya membawa pengaruh besar pada kondisi Lampung secara keseluruhan. Sehingga saat ini Lampung tidak hanya dikenal dengan gajahnya saja, tetapi juga kini dikenal dengan keberhasilan upaya menangkarkan kupu-kupu-nya yang dimotori oleh seorang Dr. Herawati Soekardi.

Sebuah buku yang sangat bermanfaat, karena jarang ada buku sejenis berbahasa Indonesia dan ditulis oleh pakar lokal yang dapat menjelaskan detail kehidupan kupu-kupu di habitat alaminya. Kehadiran buku tersebut, paling tidak merepresentasikan keanekaramanan kupu-kupu di suatu kawasan tertentu, yang syarat mengandung informasi penting bagi kelangsungan hidup serangga terbang tersebut.

Beliau berhasil merekayasa habitat, menjadikannya sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan oleh kehidupan kupu-kupu. Beberapa hal yang dibahas dalam buku tersebut di antaranya adalah : Mengenal kupu-kupu, morfologi, klasifikasi, keanekaragaman, perilaku dan peranannya di alam. Dari hasil pengamatan yang dilakukan di Unila sejak April - Juni 2007 tercatat bahwa ada 37 jenis kupu-kupu yang mendiami daerah tersebut, yang terdiri dari 5 famili. Papilionidae ada 6 spesies, Pieridae ada 9 spesies, Nymphalidae ada 14 spesies, Lycaenidae ada 2 spesies, dan Hesperiidae 4 spesies. Sebuah jumlah yang cukup banyak untuk ukuran kawasan sebuah kampus. Selengkapnya adalah :

  • Famili Papillionidae : Graphium agamemnon agamemnon, G. doson, G. sarpedon luctatius, Papilio demoleus malayanus, P. polytes cyrus, P. memnon.
    Famili Pieridae : Appias libythea olfrena, Catopsilia pomona pomona, Eurema brigitta senna, E. hecabe contubernalis, E. sari sodalis, Delias hyparere metarete, Leptosia nina malayana, Pareronia valeria lutuscens.
  • Famili Lycaenidae : Arthopala allata pandora, Jamides alecto ageladas, Nacaduba beroe neon.
  • Famili Nymphalidae : Euploea mulciber mulciber, Doleschallia bisaltide pratipa, Hypolimnas bolina bolina, H. missipus, Junonia hedonia ida, J.orithya wallacei, Moduza prociis milonia, Moduza sp, Neptis clinioides gunongensis, Phalantha phalantha, Elymnias hypermnestra discrepans, Melanitis leda leda, Mycalesis visala phamis, Ypthima baldus newboldi, Amathusia phidippus phidippus.
  • Famili Hesperiidae : Borbo cinnara, Cupitha purreea, Isma umbrosa, Udaspes folus.

Pada buku tersebut, dijelaskan juga cara-cara mengambil photo menggunakan camera. Sebagian besar gambar kupu-kupu yang ada pada buku tersebut, adalah hasil jepretan suamimya Anshori Djausal, yaitu pada kondisi habitat alaminya yang juga penghobi kupu-kupu.

Buku yang diakhiri sebuah pesan "Berikan ruang bagi kupu-kupu untuk terbang bebas dan bermetamorfosis melanjutkan generasinya. Kenali kehidupannya, lindungi habitatnya, di Kampus Hijau Universitas Lampung".
Setuju !!!
Tks Martin atas kirimannya.

Data Buku
Judul : Kupu-Kupu di Kampus Unila
Penulis : Dr. Herawati Soekardi
Penerbit : Universitas Lampung, Agustus 2007
Tebal : 52 halaman