Himbauan Menristek untuk menggunakan software yang bersifat Open Source(Kompas 23 Januari 2007), dan gencarnya gaung Microsoft dalam melakukan sweeping terhadap penggunaan software illegal menjadi pendorong saya untuk segera beralih dari software berlisensi ke software gratisan.
Saya harus melakukan migrasi dari aplikasi MS Office yang selama ini digunakan ke software yang bersifat bebas dan open source (FOSS = Free and Open Source Software). Memang agak terlambat dalam melakukan migrasi ini, karena user di tempat saya bekerja selama ini sudah terbiasa menggunakan MS Office. Dan ada kecenderungan untuk enggan beralih. Hal ini bisa dimaklumi karena baru kali ini digunakan. Padahal OpenOffice.org Wiriter tidak jauh berbeda dengan MS Word yang biasa digunakan, bahkan menurut saya lebih bagus. Salah satunya adalah sudah adanya fasilitas untuk convert ke dalam format PDF. Padahal menurut Onno W. Purbo pada harian yang sama menjelaskan bahwa satu perangkat lunak berlisensi seperti Microsoft beserta aplikasi officenya bisa menghabiskan dana US$ 700,-
Dihadapkan pada persoalan tersebut, keengganan tersebut akhir nya bisa diatasi, salah satunya yaitu melalui kebijakan management yang mengharuskan penggunaan software tersebut. Sedangkan untuk kesulitan teknis pun sudah dapat teratasi yaitu dengan adanya buku OpenOffice.org Wiriter 2.0. Buku ini saya beli, untuk memudahkan user di kantor dalam menggunakan software tersebut, khususnya Writer 2.0. Menurut penulisnya bahwa OpenOffice.org adalah software yang paling dicari saat ini. Bisa dipahami, karena OpenOffice writer adalah kebutuhan dasar dalam pengolahan dokumen dalam penggunaan computer. Pembahasan dalam buku ini mencakup : Antar muka OpenOffice Writer, Pembuatan Dokumen, Format Halaman, Bekerja dengan Teks, Paragraf dan Style, Header dan Footer, Bekerja dengan Gambar, Bullet dan Numbering, Bekerja dengan Tabel, Indeks dan Daftar Isi, dan Mencetak Dokumen. Buku ini cukup bermanfaat di tengah-tengah hiruk pikuknya melakukan migrasi dari software berlisensi ke software yang bersifat open source.
Judul : OpenOffice.org Writer 2.0
Penulis : Yahya Kurniawan, ST
Penerbit : Elexmedia Komputindo, 2006
Tebal : 152 hlm, ukuran saku
Monday, January 22, 2007
Sunday, January 21, 2007
Cepat dan Gampang Membangun Situs Portal Menggunakan Mambo
Berangkat dari keinginan bahwa tahun ini saya harus sudah menyelesaikan pembuatan website perusahaan. Sebetulnya website tersebut sudah saya buat, hanya saja masih sangat sederhana sekali, masih berbasis HTML. Saya ingin merubahnya yaitu berbasis CMS (Content Management System). Mambo adalah salah satu CMS yang kata orang banyak digunakan oleh administrator web dalam membangun sebuah website. Jadi penasaran, tidak ada salahnya saya membeli dan mencobanya. Salah satu buku yang saya beli adalah berjudul Cepat dan Gampang Membangun Situs Portal Menggunakan Mambo. Bukunya tidak terlalu tebal. Tetapi justru karena tipis itulah merangsang saya untuk membacanya. Dan ternyata memang menarik, penjelasan memang tidak terlalu mendalam, tetapi sebagai pengantar pengenalam Mambo untuk menjadi tertarik bolehlah.
Buku ini akan membantu kita dalam pengenalan dalam membangun dan mengelola sebuah situs portal, mulai dari menginstalasi software pendukung seperti PHPTriad yang di dalamnya terdapat paket Apache, PHP dan MySQL. Pembahasan setiap bab difokuskan pada langkah-langkah, yang dimulai dari cara menginstal web server, database, mambo, dan pengelolaan situs portal itu sendiri. Pembahasan disusun sangat sederhana dan mudah dimengerti.
CMS Mambo merupakan software yang bersifat open source. Keuntungan Mambo dibanding CMS yang lain adalah, untuk menambah atau meng-update berita, artikel dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan ringkas. Dokumen MS Word, Excell dan Adobe Acrobat PDF pun dapat di upload. Users dengan hak akses yang unik dapat diatur oleh admin sesuai dengan tingkatannya. Komponen lainnya dapat diperoleh dari pihak ketiga sehingga terlihat lebih lengkap dan dinamis.
Judul Buku : Cepat dan Gampang Membangun Situs Portal Menggunakan Mambo
Editor : Sigit Suyantoro, 2006,
Penerbit : Andi Offset dan Xoerang, Yogyakarta.
Tebal : 109 hlm, ukuran saku.
Buku ini akan membantu kita dalam pengenalan dalam membangun dan mengelola sebuah situs portal, mulai dari menginstalasi software pendukung seperti PHPTriad yang di dalamnya terdapat paket Apache, PHP dan MySQL. Pembahasan setiap bab difokuskan pada langkah-langkah, yang dimulai dari cara menginstal web server, database, mambo, dan pengelolaan situs portal itu sendiri. Pembahasan disusun sangat sederhana dan mudah dimengerti.
CMS Mambo merupakan software yang bersifat open source. Keuntungan Mambo dibanding CMS yang lain adalah, untuk menambah atau meng-update berita, artikel dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan ringkas. Dokumen MS Word, Excell dan Adobe Acrobat PDF pun dapat di upload. Users dengan hak akses yang unik dapat diatur oleh admin sesuai dengan tingkatannya. Komponen lainnya dapat diperoleh dari pihak ketiga sehingga terlihat lebih lengkap dan dinamis.
Judul Buku : Cepat dan Gampang Membangun Situs Portal Menggunakan Mambo
Editor : Sigit Suyantoro, 2006,
Penerbit : Andi Offset dan Xoerang, Yogyakarta.
Tebal : 109 hlm, ukuran saku.
Wednesday, January 10, 2007
Candi Borobudur Selayang Pandang
Candi Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Arti Borobudur memang belum jelas benar, tetapi menurut kutipan dari Soediman dalam “Borobudur salah satu keajaiban dunia”, nama Borobudur berasal dari Boro dan Budur. Boro berasal dari kata sansekerta yang berarti komplek candi, sedangkan Budur artinya atas. Jadi, kelompok candi yang letaknya di atas bukit. Dan masih banyak lagi teori-teori mengenai nama Borobudur. Borobudur adalah bangunan umat Budha. Bangunan Borobudur pada hakekatnya adalah stupa, yaitu sebagai tempat penyimpanan reliek, sebagai tanda peringatan sang Budha, dan sebagai lambang suci umat Budha. Candi ini didirikan sekitar tahun 800 M, yang dibangun oleh wangsa Syailendra. Borobudur menjadi keajaiban dunia menjulang tinggi di antara dataran rendah disekelilingnya. Merupakan karya seni yang besar dan mengagumkan, dan tidak masuk akal jika bangunan tersebut justru pernah mengalami kehancuran, bahkan dalam tenggang waktu yang cukup lama, yaitu sejak abad ke 10. Baru pada tahun 1814 berkat kegiatan Sir Thomas Stamford Rafles, candi Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah letnan gubernur jendreal Inggris, ketika Indonesia dikuasai oleh Inggris 1811-1816. Selanjutnya pekerjaan pemugaran yang agak besar dilakukan pada tahun 1907 – 1911, yaitu oleh Theodore Van Erp. Berkat jasa dialah Candi Borobudur kembali kepada masa kejayaannya dulu.
Penulis : Borobudur, Sutanto, 2005
Tebal : 43 hlm
Penulis : Borobudur, Sutanto, 2005
Tebal : 43 hlm
Subscribe to:
Posts (Atom)