Buku ini saya beli di pedagang asongan di Rumah Makan Adem Ayem, Solo.
Wayang sudah berkembang sejak ratusan tahun yang lalu, yaitu sebagai upacara penyembahan kepada roh nenek moyang. Wayang berkembang pesat pada jaman wali, di antaranya Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Selanjutnya semakin disempurnakan di jaman Sultan Agung Hanyakrakusuma, jaman Kerajaan Pajang, Kerajaan Surakarta jaman Pakubuwono, sehingga tercipta wayang dengan bentuknya seperti ini. Semua yang ditampilkan dari tokoh-tokoh di dalamnya mengandung nilai-nilai filosofi. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah nilai kepahlawanan, nilai kesetiaan, nilai keangkaramurkaan, nilai kejujuran, dan sebagainya.
Beberapa contoh tokoh di antaranya, Kumbakarna dan Adipati Karna dengan nilai kepahlawanannya. Dewi Sinta, Raden Sumantri, dengan nilai kesetiaannya. Rahwana, Duryudana dengan nilai keangkaramurkaannya. Puntadewa dengan nilai kejujurannya.
Penerbit, Cendrawasih - Sukoharjo, 1993.
Thursday, December 28, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment