Buku ini saya beli, ketika mengunjungi Book Fair yang sedang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, dari tanggal 28 Juni 6 Juli 2008. Buku ini memang salah satu target yang pencarian, karena Agustus mendatang kalau jadi, rencananya saya mau mendaki Gunung Gede-Pangrango.
Ada beberapa alasan, kenapa orang suka untuk mendaki, diantaranya: Penelitian ilmiah seperti Biologi; Minat khusus, seperti lintas gunung, latihan survival, dan buka jalur; Amatir, penikmat alam, rekreasi, dan melatih mental fisik. Dari ketiganya itu, bagi saya pribadi termasuk pada rekreasi saja.
Untuk keperluan tersebut, perlu dipersiapkan mental, fisik dan data-data pendukung. Buku ini adalah salah satu guide untuk menunjang rencana tersebut. Di dalamnya menceritakan pengalaman penulisnya dalam melakukan pendakian ke beberapa gunung di Indonesia. Dijelaskan juga pada buku ini mengenai bagaimana cara-cara melakukan pendakian yang aman dan menyenangkan. Informasi lain yang juga dijelaskan adalah: waktu tempuh perjalanan, waktu tempuh pendakian, serta data-data pendukung lainnya, seperti: kondisi flora-fauna, sejarah, vulkanologi, dan obyek menarik lainnya.
Ada 27 gunung yang pernah didaki oleh penulis yang diceritakan oleh penulisnya, di antaranya yaitu: Taman Nasional Gunung Leseur, Gunung Sinabung, Gunung Sibayak, Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh, Gunung Dempo, Gunung Salak, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Gunung Ciremai, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Marapi, Gunung Merbabu, Gunung Lawu, Gunung Arjuna dan Welirang, Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru, Gunung Argopuro, Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Agung, Taman Nasional Rinjani, Gunung Tambora, Gunung Latimojong, Gunung Lampobatang dan Bawakaraeng, dan Gunung Kinabalu.
Beberapa penyakit yang sering menerpa pendaki gunung, di antaranya: Hypothermia dan Hipoksia. Hypothermia di sebabkan oleh menurunnya suhu tubuh secara drastis sehingga korban mengalami halusinasi. Tanda penyakit ini adalah, korban membuka baju, berbicara melantur, seperti orang tidak waras. Sedangkan Hipoksia disebabkan kurangnya jumlah oksigen di dalam otak karena faktor ketinggian. Ditandai dengan pusing, mual, nafas sesak, tidak nafsu makan, kedinginan, badan lemas, dan jantung berdebar kencang.
Data buku:
Judul: Jejak Sang Petualang
Penulis: Harry Wijaya dan Christian Wijaya
Penerbit: Andi Yogyakarta, 2005
Ada beberapa alasan, kenapa orang suka untuk mendaki, diantaranya: Penelitian ilmiah seperti Biologi; Minat khusus, seperti lintas gunung, latihan survival, dan buka jalur; Amatir, penikmat alam, rekreasi, dan melatih mental fisik. Dari ketiganya itu, bagi saya pribadi termasuk pada rekreasi saja.
Untuk keperluan tersebut, perlu dipersiapkan mental, fisik dan data-data pendukung. Buku ini adalah salah satu guide untuk menunjang rencana tersebut. Di dalamnya menceritakan pengalaman penulisnya dalam melakukan pendakian ke beberapa gunung di Indonesia. Dijelaskan juga pada buku ini mengenai bagaimana cara-cara melakukan pendakian yang aman dan menyenangkan. Informasi lain yang juga dijelaskan adalah: waktu tempuh perjalanan, waktu tempuh pendakian, serta data-data pendukung lainnya, seperti: kondisi flora-fauna, sejarah, vulkanologi, dan obyek menarik lainnya.
Ada 27 gunung yang pernah didaki oleh penulis yang diceritakan oleh penulisnya, di antaranya yaitu: Taman Nasional Gunung Leseur, Gunung Sinabung, Gunung Sibayak, Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh, Gunung Dempo, Gunung Salak, Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Gunung Ciremai, Gunung Slamet, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Marapi, Gunung Merbabu, Gunung Lawu, Gunung Arjuna dan Welirang, Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru, Gunung Argopuro, Kawah Ijen, Gunung Raung, Gunung Agung, Taman Nasional Rinjani, Gunung Tambora, Gunung Latimojong, Gunung Lampobatang dan Bawakaraeng, dan Gunung Kinabalu.
Beberapa penyakit yang sering menerpa pendaki gunung, di antaranya: Hypothermia dan Hipoksia. Hypothermia di sebabkan oleh menurunnya suhu tubuh secara drastis sehingga korban mengalami halusinasi. Tanda penyakit ini adalah, korban membuka baju, berbicara melantur, seperti orang tidak waras. Sedangkan Hipoksia disebabkan kurangnya jumlah oksigen di dalam otak karena faktor ketinggian. Ditandai dengan pusing, mual, nafas sesak, tidak nafsu makan, kedinginan, badan lemas, dan jantung berdebar kencang.
Data buku:
Judul: Jejak Sang Petualang
Penulis: Harry Wijaya dan Christian Wijaya
Penerbit: Andi Yogyakarta, 2005
No comments:
Post a Comment